Senin, 08 November 2010

Target Pertumbuhan 2010 Direvisi

 Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ,pemerintah membuka kemungkinan untuk menaikkan target pertumbuhan ekonomi 2010 dari 5,5% menjadi 6%.

Growth5,5% ini proyeksi lower dan jika terjadi revisi, kemungkinan akan ke atas. Kisarannya mencapai 6%, kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR tentang pembahasan RAPBN-P 2010 di Jakarta pada hari kemarin. Dia mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi yang positif ini tidak terlepas dari perbaikan ekonomi global, menurut informasi yang di terima oleh Mbah Gendeng. Hampir semua negara yang sebelumnya terimbas krisis kini telah merevisi angka pertumbuhannya. China diprediksi bisa tumbuh di atas 8%, sedangkan India 6%.

Menkeu mengungkapkan, pertumbuhan ekspor yang melambat akhir 2008 dan 2009 kini sudah mulai bangkit. Dibandingkan negara ASEAN lainnya, tingkat ketergantungan Indonesia terhadap ekspor masih rendah. Berbeda dengan Singapura yang bergantung sepenuhnya kepada ekspor sehingga jika ekspor pulih, pemulihannya akan lebih cepat, ujarnya. Adapun pertumbuhan dalam negeri, Sri Mulyani mengatakan, masih dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat. Karena itu, kalaupun target pertumbuhan ekonomi ditingkatkan di atas 5,5%, yang perlu dioptimalkan dari sisi permintaan yakni ekspor dan impor. Menurut Type Approval Indonesia, Ekspor kita targetkan tumbuh hingga 15,5%, sementara impor yakni 18,3%. Di sini investasi juga akan terus kita genjot, katanya.

Membaiknya kondisi perekonomian global secara tidak langsung juga meningkatkan permintaan terhadap minyak mentah dunia. Sebagaimana diketahui, kata Sri Mulyani, dalam beberapa waktu terakhir harga minyak mentah sudah berada di kisaran USD84-86 per barel. Sementara proyeksi dalam RAPBN-P 2010 sebesar USD77 per barel. Angka ini sudah dinaikkan dari APBN 2010 sebesar USD65 per barel. Kalaupun asumsi ini direvisi, akan cenderung revisi ke atas, kata dia. Adapun angka inflasi pada RAPBN-P, Sri Mulyani mengatakan, diproyeksi sebesar 5,7% meski laju inflasi pada empat bulan pertama tahun ini masih cukup rendah.

Menkeu menilai lonjakan inflasi baru akan terjadi pada semester kedua. Kenaikan tersebut seiring kenaikan harga komoditas di pasar dunia, harga komoditas yang ditetapkan pemerintah (administered price) seperti tarif dasar listrik, dan faktor musiman yang memengaruhi tingkat inflasi. Kita proyeksikan angka inflasi ini ke batas atas, ungkapnya.

Menkeu mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir arus modal yang masuk ke dalam negeri cukup besar. Derasnya modal yang masuk tersebut membuat nilai rupiah cenderung menguat, bahkan dalam beberapa waktu terakhir mendekati angka Rp9.000 per dolar AS.“Proyeksi kita di RAPBNP sebesar Rp9.500. Kalaupun akan direvisi, cenderung ke bawah, ucapnya. Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 diproyeksikan berada di kisaran 5,5-6%.

Tapi cenderung ke atas, ujarnya. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari dinaikkannya target pertumbuhan ekonomi global dari sebelumnya 2,8-3,1% menjadi 3,5-3,9%. Peningkatan ini, kata dia, tentu berdampak positif pada laju pertumbuhan ekspor dan impor barang jasa. Ekspor riil barang dan jasa tahun ini diperkirakan meningkat hingga 10% dari sebelumnya 8,4%. Begitupun impor meningkat menjadi 12,8% dari sebelumnya yang hanya 10,9%. Pertumbuhan tidak hanya ditopang oleh konsumsi,tapi juga dari sisi investasi yang meningkat,” katanya.

Sementara itu, kalau tidak ada kenaikan TDL, angka inflasi tahun ini berkisar pada 4,8%. Jika jadi dinaikkan, penerapan kenaikan TDL akan memberikan kontribusi 0,36%. Jadi totalnya inflasi 2010 di kisaran 5,2, menurut pengamatan Kerja Keras Adalah Energi Kita.

1 komentar:

  1. menurut saya lonjakan inflasi baru akan terjadi pada semester kedua. Kenaikan tersebut seiring kenaikan harga komoditas di pasar dunia, harga komoditas yang ditetapkan pemerintah (administered price) seperti tarif dasar listrik, dan faktor musiman yang memengaruhi tingkat inflasi

    BalasHapus