Sabtu, 06 November 2010

Laju Inflasi Diharapkan Bisa Ditekan

JAKARTA (Suara Karya) Pemerintah masihberharap inflasi bisa ditekan, sehinggadalam dua bulan terakhir, menjelang tutuptahun, target inflasi bisa tercapai.
"Kita melihat perkembangan ekonomi Indonesia baik, kita juga kemarin memperhatikan inflasi. Kita lihat, inflasi kita dalam kondisi baik, 5,35 persen. Kita harapkan November akan ada inflasi yang kecil, sehingga target 5 plus minus 1 inflasi masih memadai," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa (2/11).
Menurut Agus, pihaknya optimistis bisa mencapai target inflasi sekitar 6 persen bila diikuti adanya dukungan dari instansi terkait "Kalau fokusnya tiap-tiap institusi pasti melakukan stresting, misalkan Bank Indonesia, Bappepam, LPS, ataupun Dirjen Pengelolaan-Utang, maka secara umum, kondisi Indonesia baik," ujarnya.
Agus mengatakan, inflasi dan perekonomian secara lebih luas berada dalam kondisi baik. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan penyesuaian tingkat bunga yang lebih baik pada tahun depan. "Saya melihat kondisi secara umum, termasuk inflasi, itu baik. Dan, tentu kita hormati independensi Bank Indonesia. Kalau misalnya 6,5 persen raeman-dai kalau seandainya kita melakukan penyesuaian tingkat bunga mungkin untuk mempersiapkan 201 1 yang lebih baik. Jadi, saya pikir ini alternatif-alternatif yang ada dan kita nanti melihat bagaimana BI pandangannya, karena 201 1 kita sudah akan targetkan 5 plus minus 1," tutur dia.
Sementara itu, Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, banyaknya kejadian bencana alam yang melanda Indonesia, akhir-akhir ini, tidak memengaruhi besaran laju inflasi. "Dalam konteks nasional maupun lokal (bencana alam) tidak berpengaruh besar dalam hitungan kita, dampak terhadap inflasi," ujarnya.
Dia mengatakan, kalaupun ada dampak signifikan kenaikan harga yang dapat menyebabkan inflasi, itu hanya bersifat lokal, bukan berdampak secara nasional. Bahkan, menurut dia, di berbagai kawasan bencana alam seperti Mentawai tidak ada transaksi jual-beli karena wilayah tersebut telah bergantung kepada bantuan sosial.
"Di Mentawai bukan karena kenaikan harga, namun transaksi saja tidak ada karena memang ekonominya lumpuh, jadi konsumsi itu mengan-dalkan pada bantuan, dan tidak ada transaksi harga di pasar," ujarnya.
Rusman juga mengatakan tidak memberikan tekanan terhadap inflasi pada kawasan yang terkena bencana, karena tidak masuk dalam wilayah yang diperhitungkan tingkat inflasinya oleh BPS. Apalagi, selain itu, wilayah tersebut juga bukan merupakan kantong produksi untuk nasional.
"Harus proporsional melihat dampak bencana. Inflasi disebabkan oleh suplai, kedua distribusi. Yang kena bencana di tiga wilayah itu buAan wilayah yang menjadi kantong produksi yang menyebabkan kekurangan shortage," ujarnya.
Dalam sebulan terakhir terdapat tiga bencana alam melanda di Indonesia, yaitu longsor di Wasior (Papua Barat), tsunami di Mentawai. (Sumatera Barat), dan letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, (indrai
 
sumber : http://bataviase.co.id/node/444512


1 komentar:

  1. menurut saya pemerintah sudah sangat baik mempertahankan tingkat inflasi walaupun negara kita sering mendapatkan bencana.
    ini dikarenakan adanya kejasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.

    BalasHapus