Senin, 08 November 2010

Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,2 Persen


Pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,2 persen apabila dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009 (year on year). Pertumbuhan itu didukung ekspansi kredit perbankan. Menatap semester kedua, pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi melebihi target. Dari 5,8 persen menjadi enam persen."Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester satu 2010 dibandingkan semester satu 2009 tumbuh 5,9 persen," kata Deputi Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Slamet Sutomo di kantor BPS, Jakarta, Kamis (5/8).Bila dibanding semester satu tahun lalu, ekonomi bertumbuh 5,9 persen. Jumlah itu didorong konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,5 persen. Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto sebesar 7,9 persen, dan ekspor-impor yang masing-masing tumbuh 17,2 persen dan 20,1 persen.Tiga sektor yang tumbuh tertinggi yakni sektor pengangkutan dan komunikasi (5,0 persen), sektor industri, gas dan air bersih (4,8 persen), dan sektor jasa-jasa (3,7 persen). Sementara dalam hitungan setahunan (year on year) sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 12,9 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,6 persen dan sektor konstruksi tumbuh sebesar 7,2 persen.Besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan kedua 2010 mencapai Rp1.572,4 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama Rp573,7 triliun.Struktur PDB triwulan kedua 2010, kata Slamet, masih didominasi sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Masing-masing berkontribusi sebesar 24,9 persen, 15,9 persen, dan 13,7 persen.Komisaris Independen Bank Permata Tony Prasetiantono mengatakan ekspansi kredit perbankan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester satu 2010 hingga 5,9 persen. "Pertumbuhan tersebut dipicu oleh ekspansi kredit perbankan yang mencapai 18 persen," ujarnya Kamis (5/8).Ekspansi pemberian kredit perbankan, kata Tony, akan lebih meningkat pada semester kedua. Diikuti ekspansi fiskal belanja pemerintah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, melebihi target yang ditetapkan 5,8 persen. "Diperkirakan semester dua ekspansi kredit akan lebih tinggi lagi, sekitar 20 persen," ujarnya.Menurut dia, perkiraan pertumbuhan pada semester kedua nanti akan sama dengan semester satu. Walau harus waspada terhadap pengaruh kenaikan tarif dasar listrik serta laju inflasi yang tinggi.Karena ekspansi kredit, untuk itu Tony optimistis dan memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2010 akan mencapai angka enam persen, lebih tinggi dari asumsi pemerintah. "Saya yakin keseluruhan 2010 pertumbuhan ekonomi kita bisa tembus angka enam persen, yang berarti lebih tinggi dari target pemerintah 5,8 persen," ujarnya.Sejurus dengan Tony, Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga yakin pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen, melebihi target 5,8 persen."Kita optimistis laju pertumbuhan kita semester kedua akan dapat melampaui angka perkiraan 5,8. Kita akan tumbuh berkisar enam persen," kata Hatta di sela rapat kerja nasional di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/8).Meski krisis perekonomian di Eropa berpotensi memburuk, namun Hatta yakin kondisi tersebut tidak memengaruhi kondisi ekonomi di dalam negeri. Karena keterkaitan ekspor dan impor Indonesia terhadap negara-negara Eropa yang kena krisis seperti Portugal, Yunani dan Spanyol sangat kecil. "Share kita terhadap Eropa kurang 13 persen, terhadap negara tertentu yang terkena dampak krisis kurang dari 15 persen. Oleh karena itu, sejauh itu tidak memberi dampak pada ekspor kita," katanya. Widyasari/ Rizky Pohan

1 komentar:

  1. menurut saya pemerintah harus lebih bekerja keras untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi di Indoneseia .

    BalasHapus